Rabu, 03 Agustus 2011

CONTOH PANTUN

Kerja bakti membawa sapu
Yang mengatur adalah bu olif
Berhitunglah dari satu
Mengajilah dari alif

Pergi ke bali sama nana
Jangan lupa ke pantai kuta
Bila puasamu ingin sempurna
Jangan berbohong atau dusta

Makan di taman mengusir pusing
Ikannya cukup ikan teri
Sholat shubuh lebih penting
Daripada sholat idul fitri

Pergi belanja ke pasar dua
Beli kertas cukup selusin
Baik tidur saat puasa
Daripada mengurus orang lain

Jumat, 29 Juli 2011

PUISI LAWAS

1.      Pengertian Syair
Syair adalah salah satu jenis puisi lama yang berasal dari persia ( Iran ). Sekarang sudah menyebar ke seluruh Nusantara bersama dengan kedatangan Islam. Syair berasal dari bahasa Arab syur’ur yang berarti perasaan. Kata syu’ur berkembang menjadi kata syi’ru yang berarti puisi dalam pengertian umum. Karna terus mengalami perubahan dan di modifikasi sehingga menjadi khas melayu .
menurut isinya, syair di bagi menjadi lima golongan , yaitu :
1 . Syair Panji
Syair panji menceritakan tentang keadaan yang terjadi dalam istana dan keadaan orang-orang yang berada atau berasal dari dalam istana. Berikut contoh syair panji adalah syair Angreni, Syair Damar Wulan, Syair Undakan Agung Udaya, Cerita Wayang KinudangSyair Ken Tambuhan yang menceritakan tentang seorang putri Syair juga merupakan bentuk puisi dalam sastra Melayu lama
2. Syair Romantis
Syair romantis berisi tentang percintaan yang biasanya terdapat pada cerita pelipur lara. Hikayat, maupun cerita rakyat. Berikut Contoh syair romantis adalah Syair Yatim Nestapa, Syair Abdul Muluk, Syair Sri Banian, Syair Sinyor Kosta, Syair Raja Mambang Jauhari, Syair Tajul Muluk, Syair Sultan Yahya, Syair Putri Akal,Syair Bidasari yang menceritakan tentang seorang putri raja yang telah di buang ibunya. Pertemuan terjadi dan Bidasar memaafkan ibunya, yang telah membuangnya.
3. Syair Kiasan
Syair kiasan berisi tentang percintaan ikan,burung,bunga atau buah-buahan. Percintaan tersebut merupakan kiasan atau sindiran terhadap peristiwa tertentu. Berikut contoh syair kiasan adalah Syair Kumbang dan Melati, Syair Nuri, Syair Bunga Air Mawar, Syair Nyamuk dan Lalat, Syair Buah-Buahansyair pungguk yang isinya menceritkan tentang percintaan yang gagal akibat perbedaan pangkat “ seperti pungguk merindukan bulan “
4. Syair Sejarah
Syair sejarah adalah syair yang berlatar belakang peristiwa sejarah. Sebagian besar syair sejarah berisi tentang peperangan. Berikut contoh syair sejarah adalah Syair Kompeni Welanda Berperang dengan Cina, Syair Perang di Banjarmasin, Syair Raja Siak, Syair Sultan Ahmad Tajuddinsyair sejarah adalah Syair Perang Mengkasar (dahulu bernama Syair Sipelman), berisi tentang perang antara orang-orang Makassar dengan Belanda.
Syair berbahasa Arab yang tercatat paling tua di Nusantara adalah catatan di batu nisan Sultan Malik al Saleh di Aceh,
bertarikh 1297 M.
5. Syair Agama
Syair agama merupakan syair terpenting. Syair agama dibagi menjadi empat yaitu :
• Syair sufi
• Syair tentang ajaran islam
• Syair riwayat cerita nabi
• Syair nasihat
Contoh syair agama : Syair Perahu, Syair Dagang (banyak yg bilang karangan Hamzah Fansuri, tapi para ahli membantahnya), Syair Kiamat, Bahr An-Nisa, Syair Takbir Mimpi, Syair Raksi
contohnya: apa tanda orang ma’rifat
Kerjakan sholat tak pernah telat
apa tanda orang bertobat
kerjakan suruh berlipat-lipat….

Mantra sebagaimana dikemukakan Poerwadarminta (1988: 558) adalah:
1) perkataan atau ucapan yang mendatangkan daya gaib (misal dapat menyembuhkan, mendatangkan celaka, dan sebagainya); 2) susunan kata berunsur puisi (seperti rima, irama) yang dianggap mengandung kekuatan gaib, biasanya diucapkan oleh dukun atau pawang untuk menandingi kekuatan gaib yang lain.

Sejalan dengan pembagian jenis mantra, Rusyana (1970) membagi mantra berdasarkan tujuannya menjadi 7 bagian, yaitu jampe ‘jampi’, asihan ‘pekasih’, singlar ‘pengusir’, jangjawokan ‘jampi’, rajah ‘kata-kata pembuka ‘jampi’, ajian  ‘ajian/jampi ajian kekuatan’, dan pelet ‘guna-guna’. Diketahui bahwa ketujuh bagian tersebut dapat dikelompokkan ke dalam mantra putih ‘white magic’ dan mantra hitam ‘black magic’. Pembagian tersebut berdasarkan kepada tujuan mantra itu sendiri, yakni mantra putih digunakan untuk kebaikan sedangkan mantra hitam digunakan untuk kejahatan.
Adanya pembagian antara mantra putih (white magic) dan mantra hitam
(black magic) sebenarnya sulit untuk diukur dalam pengertian tidak ada pembeda secara nyata di antara keduanya, karena sering terjadi penyimpangan tujuan dari mantra putih ke mantra hitam tergantung kepada siapa dan bagaimana akibat yang ditimbulkan oleh magic tersebut. Dapat dicermati bahwa mantra putih di antaranya bertujuan untuk menguasai jiwa orang lain, agar diri dalam keunggulan, agar disayang, agar maksud berhasil dengan baik, agar perkasa dan awet muda, berani, agar selamat, untuk menjaga harta benda, mengusir hantu atau roh halus, menaklukan binatang, menolak santet, untuk menyembuhkan orang sakit. Adapun kategori mantra hitam diantaranya bertujuan untuk mencelakai orang agar sakit atau mati, membalas perbuatan jahil orang lain, dan memperdayakan orang lain karena sakit hati.
Kehadiran mantra putih maupun mantra hitam itu sendiri berpangkal pada kepercayaan masyarakat pendukung di dalamnya yang memunculkan fenomena yang semakin kompleks di jaman sekarang. Sejumlah penilaian, sikap, dan perlakuan masyarakat Sunda terhadap mantra semakin berkembang. Ada sebagian masyarakat yang begitu mengikatkan secara penuh maupun sebagian dirinya terhadap mantra dalam kepentingan hidupnya. Sebagian masyarakat lainnya secara langsung atau tidak langsung menolak kehadiran mantra dengan pertimbangan bahwa menerima mantra berarti melakukan perbuatan syirik. Pada bagian masyarakat yang  disebutkan pertama dapat digolongkan ke dalam masyarakat penghayat atau pendukung mantra, sedangkan bagian masyarakat yang lainnya digolongkan ke dalam masyarakat bukan penghayat mantra.
Bagi masyarakat penghayat mantra, kegiatan sehari-hari kerap kali diwarnai dengan pembacaan mantra demi keberhasilan dalam mencapai maksud. Misalnya, para petani ingin sawahnya subur, terhindar dari gangguan hama, ingin panen hasilnya melimpah; para pedagang ingin dagangannya laris. Mantra diterima oleh masyarakat penghayatnya sebagai kebutuhan penunjang setelah kehidupan agamanya dijalani secara sungguh-sungguh.
Adanya kebutuhan terhadap mantra sebagai warna yang menghiasi kehidupan sehari-hari. Kegiatan yang tidak terlepas kepada keadaan alam dan mata pencaharian, menghasilkan tiga kelompok besar sehubungan dengan penggunaan mantra, yaitu mantra yang digunakan untuk perlindungan, kekuatan, dan pengobatan.
Rarakan Nyi Pohaci
Hihid kekeper iman
Nyiru tamprak ning iman
Dulang ketuk ning iman
Parako bengker ning iman
Hawu dungkuk ning iman
Suluh solosod ning iman
Seeng kukus ning iman.

Pelet
Bismillah
Kum awewe
Wataji kulhu absar
Wahuwa Latiful Khabil
Sabulan sang ratu nu colalang
Sabulan mangrupi
Dua putri mananjo
Tujuh bulan kolot
Salapan bulan sang goledah
Gereleng putih
Jig ka cai ngadon ceurik
Jig ka darat ngadon midangdam
Jig ka imah asa jobong koong
Kop cai asa tuak bari
Kop dahar asa tatal bobo
Kaula nyaho ngaran sia…si…….
Asihan
Samping aing kebet lereng
ditilik ti gigir lenggik
diteuteup ti hareup sieup
mikaeunteup mikasieup
mangka eunteup mangka sieup
ka awaking
awaking ratu asihan
ti luhur kuwung-kuwungan
ti handap teja mentrangan
ditilik ti tukang lenggik
di tilik ti gigir sieup
mangka eunteup mangka sieup
asih…asih… asih….
asih ka badan awaking.
Jampe Beunghak Beuteung
Cakakak di leuweung
Injuk talina
Dihakan dibeuweung
Hitut jadina
Plong blos plong blong
Panolak Teluh
Siriwi kula siratin
Mina haji kurawul kabuli badan
Papag papupang-pulang
Cunduk nyungcung datang rahayu
Anu runtuh sira nu gempur
Nu ngadek sira nu paeh
Nu nyimbeuh sira nu baseuh
Nu nyundut sira nu tutung
Nya aing Ceda Wisesa
Panca buana di buana panca tengah
Tiis ti peuting ngeunah ti beurang
Ngeunah ku Allah Taala
Ya Allah hurip waras (3 X)
………Paneluh Galunggung
Ratu teluh ti Galunggung
Sang Ratu cedacawal
Ratu teluh ti Gunung Agung
Sang Ratu murba Sakama
Sang Ratu Talaga Bodas
Nu kumawasa pusering talaga
Sang Ratu Cedacawal
Nya aing Sang Ratu Cedacawal
Pur geni pur braja
Seuseup getihna
Cokcrok ototna
Sebit atina
Bedol tikorona
Sayab nyawana
Tuh Singsieunan

Mantra tidak mendapat tempat di sebagian masyarakat karena muatan teks dan perilaku magis lainnya yang menurutnya bertentangan dengan kaidah islam.
CONTOH PANTUN KARMINA
Dahulu parang sekarang besi.
Dahulu sayang sekarang benci.

Dahulu sedan sekarang mercy
Dahulu teman sekarang isteri

Ikan sembilang di balik batu.
Sudah dibilang jangan mengganggu

Sirsak sirsak nangka belanda.
Pikiran rusak digoda janda

Candi Mendut rusak jalannya.
Orang gendut banyak makannya.
Situ Bagendit jangan dicaci.
Kakek genit digoda banci.

 Contoh-contoh bidal :
1.  Anak nalayan mambaok cangkua, mananam ubi ditanah darek. Baban sakoyan dapek dipikua, budi saketek taraso barek.
Beban yang berat dapat dipikul, tetapi budi sedikit terasa berat
<!  Anak ikan dimakan ikan, gadang ditabek anak tenggiri. Ameh bukan perakpun bukan, budi saketek rang haragoi
Hubungan yang erat sesama manusia bukan karena emas dan perak, tetapi lebih diikat budi yang baik.
<!--Anjalai tumbuah dimunggu, sugi sugi dirumpun padi. Supayo pandai rajin baguru, supayo tinggi naikan budi.
Pengetahuan hanya didapat dengan berguru, kemulian hanya didapat dengan budi yang tinggi
<! -Alu tataruang patah tigo, samuik tapijak indak mati.
Sifat seseorang yang tegas bertindak atas kebenaran dengan penuh bijaksana
<!  -Tarandam randam indak basah, tarapuang apuang indak hanjuik.
Suatu persoalan yang tidak didudukan dan pelaksanaannya dilalaikan.
<!--Anjuik labu dek manyauak, hilang kabau dek kubalo.
Karena mengutamakan suatu urusan yang kurang penting hingga yang lebih
penting tertinggal karenanya.
<!--Anguak anggak geleng amuah, unjuak nan tidak babarikan.
Sifat seseorang yang tidak suka berterus terang dan tidak suka ketegasan
dalam sesuatu.
<!--Alua samo dituruik, limbago samo dituang.
Seorang yang mentaati perbuatan bersama dan dipatuhi bersama.
<!--Alang tukang binaso kayu, alang cadiak binaso Adat, alang arih binaso tubuah.
Seseorang yang pengetahuannya tidak lengkap serta keahliannya tidak cukup
dalam mengerjakan sesuatu.
  1.  Alat baaluah jo bapatuik makanan banang siku-siku, kato nan bana tak
    baturuik ingiran bathin nan baliku.
    Seseorang yang tidak mau dibawa kejalan yang benar menandakan mentalnya
    telah rusak